MAKALAH HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI PETANI BUNGA KRISAN

MAKALAH HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI PETANI BUNGA KRISAN
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Pemasaran
Dosen Pengampu : Turjangun

 

Anggota Kelompok :
1. Maghfirotul ‘Aini (63040190124)
2. Destya Kusuma Anggraini (63040190133)
3. Sri Wahyuni (63040190139)
4. Siti Nur Halimah         (63040190148)
5. Mukhammad Irfani         (63040190149)
6. Ulya Shofiya          (63040190158)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Makalah Hasil Wawancara dan Observasi Petani Bunga Krisan”. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen Pengampu mata kuliah Praktikum Pemasaran bapak Turjaun. Tak lupa kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada beliau karena telah memberikan kesempatan dalam penulisan makalah ini, dan juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang membacanya, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. 


Salatiga, 19 Juni 2022


Tim Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. Pengertiaan Bunga Krisan
B.  Jenis-jenis Bunga Krisan
    C. Manfaat Bunga krisan  
    D. Distribusi Bunga Krisan
BAB II 11
PENUTUP 11
A. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12









BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Krisan (Dendranthema grandiflora) merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan mempunyai peluang besar untuk meningkatkan taraf hidup petani. Banyaknya jenis, bentuk, dan warna bunga krisan menyebabkan krisan sangat populer di masyarakat. Dalam penggunaannya, krisan dapat dibedakan atas krisan bunga potong dan krisan pot. Sebagai bunga  potong, krisan di antaranya digunakan untuk dekorasi dan rangkaian bunga pada  pesta-pesta pernikahan, dan acara-acara pembukaan kantor-kantor baru. Berbeda dengan bunga pot, krisan misalnya dimanfaatkan sebagai penghias di meja-meja kantor dan ruang tamu (Nurmalinda, 2014). Prospek agribisnis tanaman hias di dalam negeri sangat cerah dibandingkan dengan kondisi 10 tahun silam. Permintaan bunga krisan baik bunga potong maupun bunga pot di dalam negeri dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat. Kebutuhan pasar domestik yang cukup  besar ini belum dapat dipasok dari produksi didalam negri sehingga diperlukan impor 10% dari total produksi (Nurmalinda, 2014) 
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bunga Krisan?
2. Apa saja jeni-jenis Bunga Krisan?
3. Apa saja manfaat dari Bunga Krisan?
4. Bagaimana distribusi Bunga Krisan?
C. Tujuan  
1. Untuk mengetahui apa itu Bunga Krisan
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari Bunga Krisan
3. Untuk mengetahui manfaat dari Bunga Krisan
4. Untuk mengetahui distribusi Bunga Krisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Bunga Krisan
Krisan adalah tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain seruni atau bunga emas. Krisan merupakan bunga asli dari Kawasan Asia Timur seperti Korea, Jepang dan China Utara, namun untuk saat ini banyak ditanam di negara Eropa dan Amerika. Bunga Krisan (Chrysanthenum) adalah salah satu tanaman hias ysng mempunyai prospek baik untuk dibudidayakan sebagai sumber penghasilan dan tahan terhadap debu vulkanik dari gunung berapi. Krisan yang berasal dari Prancis disebut Chrysantheme adalah bunga yang persepsikan untuk duka dan kematian. Krisan putih sendiri banyak digunakan untuk pemakaman dan Krisan warna warni untuk menghiasi kuburan. Di Indonesia sendiri bunga Krisan digunakan sebagai bunga dipernikahan.
Tanaman bunga ini sangat cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian antara 700-1200 di atas permukaan laut. Untuk daerah dengan curah hujan tinggi, penanaman harus dilakukan dengan bangunan plastic. Dan untuk perkembangannya membutuhkan cahaya yang lebih lama dengan membutuhkan lampu TL dan lampu pijar. Untuk penyinaran yang baik dilakukan ditengah malam antara jam 22.30-01.00 dengan lampu 150 watt untuk area 9 meter persegi dan lampu dipasang 1,5 meter dari permukaan tanah. Pemasangan lampu dilakukan sampai fase vegetative (2-8 minggu) untuk mendorong pembentukan bunga.

2. Jenis-jenis Tanaman Krisan
Jenis-jenis dari tanaman krisan diantaranya yaitu :
a. Chrysanthemum pompoms
Bunga ini tersusun dari berlapis-lapis kelopak. Tumpukan kelopak ini membuat bentuk bunga terlihat seperti bola kecil yang menggumpal. Warna bunga ini sangat beragam mulai dari kuning, ungu, merah muda, dan lainnya.
b. Bunga Krisan Carinatum
Untuk jenis bunga ini kita dapat melihat tiga gradasi warna yang membentuk lingkaran dalam satu bunga. Semakin ke tengah, warna kelopaknya akan semakin pekat dan gelap. Ukuran bunga ini lebih kecil dibandingkan dengan jenis bunga lainnya tetapi cepat untuk berbunga.
c. Chrysanthemum Segetum
Jenis bunga ini memiliki kelopak berwarna kuning terang dengan bagian putik yang lebih gelap. Tanaman ini mulai berbunga di bulan ketiga setelah penanaman dan bunganya bias bertahan hingga dua bulan.
d. Bunga Krisan Inodorum
Varian tanaman satu ini memiliki kelopak berwarna putih bersih, namun di bagian tengahnya terlihat ada semburat berwarna kuning cerah yang membuat tampilannya terkesan elegan dan mewah. Tanaman jenis ini cocok untuk dekorasi pernikahan.
e. Chrysanthemum Maximum
Jenis bunga ini memiliki ukuran yang cukup besar dan tinggi, sehingga cocok untuk digunakan sebagai pagar tanaman di rumah. Kelopak bunga ini berwarna putih dengan putik menyerupai bola kuning. Siklus hidup tanaman ini yaitu 7-12 bulan dari masa penanaman.
f. Spider Blooms
Seperti Namanya, kelopak bunga ini ketika mekar akan tampak seperti laba-laba. Bentuknya Panjang dan tipis dengan ujung yang sedikit melingkar. 
g. Bunga Krisan Bantal
Jenis bunga ini sekali berbunga, semak tanaman akan menghasilkan banyak tunas sekaligus. Ukuran tanaman ini tidak terlalu tinggi, sehingga posisi bunga cenderung dekat dengan tanah. Varian bunga ini lebih cocok untuk ditanam di pot untuk menghias teras.
h. Quilled Blooms
Bunga krisan jenis ini memiliki kelopak seperti bulu ayam. Bentuk kelopak lurus dengan ujung yang runcing menyerupai duri. Menariknya bagian ujung kelopak ini biasanya memiliki warna yang berbeda dari bunga secara keseluruhan.
3. Manfaat Bunga Krisan
Krisan jenis Chrysanthemum morifolium or Chrysanthemum indicum yang berwarna putih atau kuning bisa dijadikan teh Krisan. Yang sangat berkhasiat untuk menyembuhkan influenza, jerawat, mengobati panas dalam dan sakit tenggorokan. Bisa juga untuk pengobatan demam, mata panas dan berair, pusing-pusing serta untuk membersihkan liver. Selain untuk kesehatan, tanaman bunga krisan juga digunakan sebagai tanaman hias. Di Indonesia bunga krisan digunakan sebagai :
a) Bunga pot
Bunga ini ditandai dengan sosok tanaman yang kecil, berbunga lebat, dan cocok untuk di tanam di pot, polibag atau wadah lainnya. Contoh dari tanaman bunga krisan ini yaitu varietas Lilac Cindy (bunga warna pink keungu-unguan), Pearl Cindy (bunga warna putih kemerah-merahan), White Cindy (bunga warnna putih dengan tengahnya putih kehijau-hijauan), Applause (kuning cerah), dan Yellow Mandalay.
b) Bunga potong
Bunga potong ditandai dengan ukuran bunga yang pendek sampai tinggi, mempunyai tangkai bunga yang Panjang, dan ukuran yang bervariasi. Bunga ini umumnya ditanam di lapangan dan hasilnya dapat digunakan sebagai bunga potong. Contoh dari bunga ini yaitu Inga, improved funshine, Brides, Grean peas, Great verhagen, Puma, Reagen, Cheetah, Klondike dan lain-lain.
4. Pendistribusian Bunga Krisan
Penghitungan Harga Pokok Produksi. 
Biaya bahan baku 
No Bahan baku Jumlah Harga Total 
1 Benih 1 kg 250 250
2 Pupuk 1 karung 25.000 25.000
3 Obat Kimia :
Fungisida 1 kg 85.000 85.000
Antila 1 kg 90.000 90.000
Demolish 250 ml 160.000 160.000
Kno merah 2 kg 25.000 50.000
Ultradap 1 kg 45.000 45.000
Cabrio 250 ml 185.000 185.000
Ulate 250 ml 170.000 170.000
Ponska 25 kg 75.000 75.000
Pupuk meganik 1 kg 70.000 70.000
4 Obat organic :
Air kencing kelinci 5 liter 1.000 5.000
Kulit jeruk 1 2000 2000
5 Sanyo 1 1.500.000 1.500.000
6 Listrik 1 bulan 200.000 200.000
7 Lampu 30 buah 37.500 1. 125.000
8 Plastic roll 1 roll 3.600.000 3.600.000
Total biaya 7.387.250
Biaya Overhead
No Keterangan Jumlah Harga Total
1 Jaring tanah 500 X 10 meter 1.200.000 18.000
2 Kabel 150 meter 4.000 600.000
3 Pitingan  30 buah 7.500 225.000
4 Paku 10 cm 20 kg 20.000 400.000
5 Paku 5 cm 5 kg 20.000 100.000
6 Paku 2 cm 2 kg 10.000 20.000
7 Timer waktu 1 130.000 130.000
8 Stop contact 1 12.500 12.500
9 Peralon 3/4 50 batang 20.000 1.000.000
10 Peralon karet 1 roll 750.000 750.000
11 Tangka 1 550.000 550.000
Hasil total 3.805.500
Perhitungan HPP Bunga Krisan
Keterangan Total
Biaya bahan baku Rp. 7.387.250
Biaya overhead Rp. 3.805.500
Total HPP /250 unting 11.192.750
Total HPP /1 unting 25.000
Kebutuhan modal awal usaha bunga krisan adalah sebesar
Rp. 11.192.750
Total biaya
Biaya bahan baku Rp. 7.387.250/bulan
Biaya overhead Rp. 3.805.500/bulan
Harga Pokok Produksi (HPP) untuk bahan baku atau biaya produksi adalah Rp. 7.387.250 dan untuk harga per unting sekitr Rp. 25.000.
Distribusi Bunga Krisan
Distribusi bunga krisan yang mencakup fungsi tempat dan waktu sangat penting dalam upaya memperkuat bunga. Pemerataan distribusi bunga krisan diharapkan mampu menciptakan nilai pada bunga ini. 
Wilayah pemasaran mencangkup daerah Kabupaten Semarang dan Salatiga. Segmen pasar bunga dari Kabupaten Semarang adalah ibu rumah tangga, penjual floris, dekor pengantin dan semua kalangan yang membutuhkan. Untuk volume pemasaran bunga terbesar yaitu dekor pengantin, karena banyak membutuhkan bunga untuk menghias dan memperindah dekorasi. Sedangkan segemen pasar terkecil adalah rumah tangga, karena hanya untuk menghiasi rumah saja.
Adapun    pola    saluran    pemasaran Bunga Krisan adalah sebagai berikut :
1. Pola I: Produsen – Konsumen Akhir (Langsung dikirim atau COD)
2. Pola II: Produsen – Pembeli Eceran – Konsumen Akhir (Dititipkan atau lewat reseller).
3. Pola III  : Produsen –Sales (Penjual Produk) – Pembeli Eceran –Konsumen Akhir (Reseller lebih besar)
Dari   pola   saluran   pemasaran   tersebut, para   pemilik   usaha/petani   mampu  meningkatkan  volume penjualannya, untuk itu diperlukan peningkatan dalam pemasaran menggunakan sosmed seperti instagram, whatsapp grub, facebook, shopee, tokopedia, dll sehingga kemungkinan  besar  akan  bisa  meningkatkan lebih besar lagi volume penjualan serta keuntungan. 



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen tanaman merupakan aspek penting untuk menjaga kualitas dan kuantitas tanaman krisan. Upaya manajemen tanaman yang dilakukan oleh bapak Aqimudin diantaranya adalah persiapan lokasi budidaya (penggunaan rumah lindung/ paranet, pencangkulan, pembuatan bedengan, pemberlakuan night break), persiapan media tanam, penanaman, penyiraman, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penentuan waktu panen termasuk diantaranya penambahan ZPT, serta perlakuan pasca panen (perendaman pada air) agar krisan potong tetap segar sampai di tempat tujuan krisan tersebut dikirimkan.












DAFTAR PUSTAKA
Karmana, Oman 1984, Penuntun Pelajaran Biologi, Bandung: Ganeca Exact.
Ridwan H dkk, “Analisis Luas Minimum Usaha tani Bunga Krisan Potong”, J. Hort. Vol. 15 No. 4, 2005


Link youtube terkait video wawancara dapat diakses pada link berikut ini 👇

https://youtu.be/9tDK5plSRxk






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proposal Gabin Fla Tape Durian

Makalah Proposal Usaha Tela-tela Singkong

MAKALAH PROPOSAL USAHA “GETHUK LINDRI RASA DURIAN SAKTI MAS”