MAKALAH PRAKTIKUM PEMASARAN 6B

 

PRAKTIKUM PEMASARAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Pemasaran.

Dosen Pengampu: Turjangun

 

 

 

Disusun oleh:

1.          Umi Roikhah                           (63040190121)

2.          Rahayu Sekaring Thias           (63040190138)

3.          Siti Kolilah                              (63040190147)

4.          Inggi Aura Cahyani                (63040190153)

 

 

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2022

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Praktikum Pemasaran tentang Pupuk Organik.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, semoga di hari kiamat nanti kita mendapatkan syafaatnya, amin.

Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memberi semangat kepada individu atau kelompok yang sedang mengalami kegagalan dan yang akan memulai sebuah usaha serta seorang yang sudah mengalami keberhasilan

Semoga makalah ini memberikan wawasan yang lebih luas, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik senantiasa penuis harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

 

 

 

Salatiga, Juni 10, 2022

 

 

Penyusun

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB I PENDAHULUAN.. 3

A.   LATAR BELAKANG.. 3

B.    RUMUSAN MASALAH.. 4

C.    TUJUAN.. 4

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5

A.   PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK.. 5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    LATAR BELAKANG

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tanaman atau hewan yang terdiri dari beberapa bahan organik yang telah melewati proses rekayasa menurut Permentan No.2/Pert/Hk.060/2/2006. Pupuk tersebut dapat berupa bentuk padat ataupun cair yang dapat digunakan untuk mensuplai bahan organik agar dapat memperbaiki sifat kimia, fisik, dan biologi tanah. Pupuk organik yang berupa kompos dan pupuk kandang dewasa dapat digunakan oleh petani untuk memperbaiki produktivitas tanah. Sedangkan, agar dapat dimanfaatkan oleh para petani, kompos dan pupuk kandang terlebih dahulu dilapukkan atau dimatangkan. Peranan pupuk organik ini adalah salah satu kunci keberhasilan dalam usaha petani untuk mengembalikan tanah yang kering.

Pupuk organik sebagai komponen massa padat tanah yang dapat mempengaruhi sifat tanah maupun kimia tanah, walaupun kadarnya didalam tanaman umumnya kecil. Menurut Kertanegoro, 1981 sifat fisik tanah yang dipengaruhi oleh bahan organik adalah adanya kemampuan dalam menahan air dan kemantapan agregat.

Cara pengelolaan tanaman maupun tanah, khususnya limbah ternak berupa bahan organik yang tidak tepat serta pembukaan hutan untuk penggunaan lahan non hutan tanpa mengikuti kaidah konservasi dapat menyebabkan tanah lebih cepat terdegradasi. Pupuk organik yang berasal dari pertanian dapat beuapa sisa-sisa tanaman, sisa dari hasil pertanian, pupuk kandang, dan juga pupuk hijau.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana proses pembuatan pupuk organik?

2.      Apa manfaat, jenis dan berapa Harga Pokok Produksi dalam pembuatan pupuk organic?

C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui proses pembuatan pupuk organik.

2.      Untuk mengetahui manfaat, jenis dan berapa Harga Pokok Produksi dalam pembuatan pupuk organic.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    PROSES PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Dalam wawancara terhadap petani organic ini, narasumber kami adalah Bapak Gunawan Rusito yang sudah menjadi petani organik selama puluhan tahun, bahkan sejak sebelum beliau menikah, usia beliau berkisar di rentang 60-an tahun, jadi bisa dipastikan bahwa kegiatan pertanian organic ini sudah dijalankan lebih dari 20 tahun. Komoditi yang ditanam oleh Pak Gunawan ini banyak sekali, mulai dari kopi, sawi, dan sayur-mayur yang lain. Bahkan, kemarin Pak Gunawan habis melaksanakan panen kopi dengan hasil sebesar 3,4 ton, dan pupuk yang digunakan untuk menanam kopi tersebut juga pupuk organic semua, dikarenakan Pak Gunawan ini kurang menyukai pupuk buatan pabrik. Untuk membuat pupuk organic, Pak Gunawan mencari warga yang mempunyai peternakan sapi yang kotorannya tidak mereka manfaatkan. Limbah peternakan dan pertanian, bila tidak dimanfaatkan akan menimbulkan dampak bagi lingkungan berupa pencemaran udara, air dan tanah, menjadi sumber penyakit, dapat memacu peningkatan gas metan dan juga gangguan pada estetika dan kenyamanan (Nenobesi et al., 2017). Satu ekor sapi setiap harinya menghasilkan kotoran berkisar 8 – 10 kg per hari atau 2,6 – 3,6 ton per tahun atau setara dengan 1,5-2 ton pupuk organik sehingga akan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan mempercepat proses perbaikan lahan (Huda and Wikanta, 2017). Limbah ternak sebagai hasil akhir dari usaha peternakan memiliki potensi untuk dikelola menjadi pupuk organik seperti kompos yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan (Nugraha and Amini, 2013; Nenobesi et al., 2017).

Bahan organik seperti kotoran sapi perlu dikomposkan sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman antara lain adalah : 1) bila tanah mengandung cukup udara dan air, penguraian bahan organik berlangsung cepat sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, 2) penguraian bahan segar hanya sedikit sekali memasok humus dan unsur hara ke dalam tanah, 3) struktur bahan organik segar sangat kasar dan dayanya terhadap air kecil, sehingga bila langsung dibenamkan akan mengakibatkan tanah menjadi sangat remah, 4) kotoran sapi tidak selalu tersedia pada saat diperlukan, sehingga pembuatan kompos merupakan cara penyimpanan bahan organik sebelum digunakan sebagai pupuk (Prihandini and Purwanto, 2007)

v  Proses pembuatan pupuk kompos atau pupuk organik

Pembuatan kompos diawali dengan pengumpulan kotoran sapi dengan cara pemanenan dari kandang, dilanjutkan dengan proses pengolahan menjadi kompos (Prihandini and Purwanto, 2007). Bahan dan proses pembuatan kompos adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan kotak kompos dari kayu berukuran (2 × 1,5 × 1,5) m

b. Menyiapkan alat: Keseran (celeng), cangkul, bendo, arit, senggrong, dan sekop

c. Menyiapkan bahan baku: limbah kotoran ternak

d. Menyiapkan bahan tambahan: jerami (dipotong-potong pendek), ranting-ranting, dan cacahan kayu

e. Penyusunan bahan untuk membuat kompos dengan urutan dari bawah ke atas sebagai berikut:

1) ranting-ranting 10 cm,

2) jerami 10 cm,

3) kotoran ternak 30 cm,

4) disiram larutan EM4,

5) jerami 10 cm,

6) kotoran ternak 30 cm,

7) disiram larutan EM4,

8) demikian seterusnya sampai ketinggian mencapai 1,5 m,

9) setelah tinggi mencapai 1,5 m ditutup dengan cacahan kayu setebal 10 cm. Setelah tersusun 1-4 disebut satu lapis, kemudian diulangi lagi susunannya mulai dari 2-4 lagi demikian seterusnya sampai tersusun tiga lapis dan paling atas diberi cacahan kayu setebal 10 cm lalu disiram air. Cacahan kayu kayu berfungsi untuk mengurangi bau yang keluar dan sekaligus untuk menahan air yang masuk ke tumpukan kompos dan menjaga kelembaban.

f. Ditunggu 3 minggu dan dibiarkan saja, kalau kelihatan kering disiram air sedikit dan setelah 3 minggu dibalik, yaitu membalik tumpukan kompos yang dibawah menjadi diatas, sehingga tecampur sempurna

g. Hasil pembalikan pertama (setelah 3 minggu) kompos sudah hancur dan berwarna hitam, bergumpal kecil-kecil

h. Menunggu pembalikan kedua 3 minggu kemudian, selanjutnya kompos sudah kelihatan menyerupai tanah, kotoran sudah hancur dan tidak berbau

i. Selanjutnya menunggu pembalikan ketiga 3 minggu kemudian, di sini kompos sudah jadi

j. Selanjutnya dilakukan penyaringan, dan didiamkan selama 2 minggu

k. Dilakukan pengemasan kedalam sak plastik dan kompos siap digunakan

 

B.     Manfaat, Jenis Tanaman dan HPP

a.       Manfaat pupuk kompos organic

1.      Tanah

·         Mengembalikan  kesuburan tanah

·         Pupuk kompos adalah media yang baik bagi organisme tanah untuk berkembang biak, baik dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya.

·         Meningkatkan unsur hara tanah

·         Menguraikan bahan organic dalam tanah

·         Meningkatkan pH tanah menjadi normal (pH)

2.      Tanaman

·         Meningkatkan imunitas tanaman menjadi lebih kuat (tahan serangan OPT)

·         Mnejadikan tanaman sehat dan produktif

·         Memaksimalkan potensi hasil panen

·         Mempercepat masa waktu panen

·         Meningkatkan kualitas hasil panen

3.      Petani

·         Meringankan biaya produksi khususnya pupuk dan pestisida kimia

·         Menjadikan alternatif pemupukan berimbang (All in one)

·         Menekankan pemakaian hingga 75% pupuk kimia dari normalnya.

4.      Manfaat dari sistem pertanian organik adalah sebagai berikut:

·         Meningkatkan pendapatan petani.

·         Mengurangi semua bentuk pencemaran yang dihasilkan dari berbagai kegiatan pertanian.

·         Menghasilkan bahan pangan yang cukup aman, bergizi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus daya saing produksi agribisnis.

·         Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi petani.

·         Meningkatkan dan menjaga produktifitas lahan pertanian dalam jangka waktu panjang serta melestarikan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan.

·         Menciptakan lapangan kerja serta inovasi baru dalam memelihara keharmonisan tata sosial di pedesaan.

b.      Jenis Tanaman

1.      Kopi

2.      Padi

3.      Tanaman buah ; alpukat, belimbing, jambu, durian, jeruk, kedondong, lengkeng, manga, dll

4.      Jamur

5.      Tanaman biji-bijian : kedelai, kacang hijau, kacang merah, dll

6.      Tebu

7.      Tembakau

8.      Bawang (merah, putih, bombay).

 

 

 

 

c.       Harga Pokok Produksi (HPP)

Perhitungan biaya pokok produksi:

Biaya bahan baku langsung Rp 250.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 120.000

Biaya umum                           Rp 200.000 +

 Biaya produksi                       Rp 50.000

Laba yang diiginkan               Rp 100.000 +

Harga Produksi                     Rp 720.000

d.      Peluang pertanian organic

1.      Peningkatan Biomassa.

Sebagai sumber utama masukan organik hanya mungkin dilaksanakan di daerah yang mempunyai curah hujan cukup tinggi.Tetapi banyak juga kendala pada daerah yang beriklim relatif kering. Pengembangan jenis tanaman pohon yang cepat tumbuh disekitar lokasi dapat dimanfaatkan sebagai sumber untuk meningkatkan bahan organik. Akan tetapi untuk pengumpulan, prosesing dan pemanfaatan biomassa memerlukan pandangan yang sama. Kompos yang diperkaya Bahan dasar pembuatan kompos dianekaragaman dengan memanfaatkan bahan yang tersedia setempat. Metode yang telah diuji dan diperbaiki, temasuk teknologi EM dan teknologi lainnya pengujian lebih luas dan dimasyarakatkan untuk memperbaiki kualitas kompos.

2.      Pupuk Hayati yang sudah dimasyarakatkan dan diperbesar produksinya untuk memberikan kesempatan yang lebih luas pada petani memanfaatkan pupuk hayati. Lebih baik pengembangan untuk pupuk hayati didasarkan pada potensi mikroorganisme yang ada di Indonesia. Sedangkan pupuk hayati yang harus diimpor perlu dikembangkan teknologinya di Indonesia termasuk alih teknologi.

3.      Pestisida Hayati. Cukup banyak bahan dasar tumbuh – tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk perlindungan tanaman yang pada saat ini perhatian dan penggunaannya masih sangat terbatas. Hal ini membuka peluang lebih besar dalam menggali keragaman sumber daya hayati kita untuk dikembangkan menjadi pestisida hayati.

4.      Pengetahuan Teknologi Tradisional. Meskipun cukup banyak teknologi tradisional yang telah berkembang terutama dalam menghasilkan tanaman, perlindungan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, namun masi diperlukan usaha menggali kembali kearifan tradisional dengan tinjauan ilmiah dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pupuk kandang berfungsi memperbaiki struktur tanah dan menyediakan unsur hara tanah. Penggunaannya terkadang dikombinasikan dengan pupuk anorganik yang berperan untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian melalui perbaikan struktur dan penyediaan unsur hara.

Pemberian pupuk kandang dalam jangka waktu yang lama berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan aerasi tanah. Berbanding terbalik dengan penggunaan pupuk anorganik, penggunaan yang dilakukan secara terus-menerus dapat mengeraskan tanah sehingga daya responsnya cenderung turun.

Pupuk kandang dapat digunakan dengan cara ditebar langsung ke sekitar tanaman atau dibenamkan ke bawah permukaan tanah saat pengolahan tanah. Namun, cara yang paling tepat adalah dengan membenamkannya di sekitar tanaman.

Hal terpenting yang harus Anda perhatikan saat membuat pupuk kandang adalah memastikan pupuk matang sempurna. Pupuk yang tidak matang malah akan menyebabkan tanaman sengsara. Umumnya, pupuk yang sudah matang memiliki tekstur gembur, tidak mengeluarkan aroma yang kurang sedap, dan bersuhu normal.


LINK YOUTUBE: https://youtu.be/NaTCqV3bD7c

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proposal Gabin Fla Tape Durian

Makalah Proposal Usaha Tela-tela Singkong

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN "PANGSID (PANGSIT SINGKONG DURIAN" KELOMPOK 1 : 1. Hanifah Insani Ifaqoh 53040190004 2. Elisatun Munawaroh 53040190006 3. Siti Syaidatul Munyasaroh 53040190011 4. Ayu Rizkia Silviana 53040190027 Prodi : Bahasa dan Sastra Arab (A) Fakultas : Ushuluddin, Adab dan Humaniora. Makul : Kewirausahaan Dosen : Turjaun