USAHA KERIPIK SINGKONG RASA DURIAN

 

LAPORAN USAHA KERIPIK SINGKONG RASA DURIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Bpk. Turjangun







 

 



Disusun Oleh:

1.      M. Nur Rohif                   (33030180019)

2.      Muhammad Abdul Latif (33030190060)

3.      Putriwahyuning Utami  ( 33030190098 )

4.      Haniyah Zhafirah             (33030190130)



FAKULTAS SYARIAH

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2021


KATA PENGANTAR

 

Alhamdulillahi robbil‟alamin, segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terkira sehingga kami dapat menyusun laporan ini yang berjudul Laporan Usaha Keripik Singkong Rasa Duriandengan tepat waktu dan semaksimal mungkin.

Tidak lupa sholawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan terbaik kita baginda Rosul Muhammad Shallallahu Alaihi Wasasallam selaku tauladan terbaik hingga akhir zaman.

Tugas ini kami susun dan kami buat sebagai salah satu syarat penugasan mata kuliah            Kewirausahaan, Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Tata Negara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung, membantu penyusunan makalah ini sehingga berjalan dengan lancar. Diantaranya kepada:

1.      Bapak Turjangun selaku dosen Mata Kuliah Kewirausahaan

2.      Rekan-rekan semua yang turut dalam membantu penyusunan laporan  ini hingga selesai.

3.      Keluarga dirumah yang senantiasa mendoakan dan mensuport segala tugas dan aktifitas kami dalam kuliah daring di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Meski laporan ini masih mempunyai kekurangan, kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran. Semoga makalah yang kami buat ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca. Sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami dan pembaca. Terimakasih.

Salatiga, 16 April 2021



DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ 1

BAB I....................................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN.................................................................................................................... 2

A.     Latar Belakang............................................................................................................. 2

............................................................................................................................................. 3

B.     Rumusan Masalah........................................................................................................ 3

C.     Tujuan.......................................................................................................................... 3

BAB II...................................................................................................................................... 4

ISI PEMBAHASAN................................................................................................................. 4

A.     Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.................................................. 4

B.     Pembuatan keripik singkong..................................................................................... 5

BAB III.................................................................................................................................. 10

PENUTUP.............................................................................................................................. 10

A.     Kesimpulan................................................................................................................. 10

B.     Saran........................................................................................................................... 11

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah pedesaan, para petani hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi. Banyaknya produk olahan dari singkong menjadi alasan utama mengapa singkong perlu dikembangkan dalam pengolahannya. Dipilihnya singkong juga sangat tepat mengingat manfaat dan kegunaan singkong cukup luas, terutama untuk industri makanan. Banyaknya manfaat dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih ditumbuhkembangkan di daerah - daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis produk olahan langsung terdiri dari produk olahan kering (misalnya keripik singkong dan kerupuk singkong) dan produk olahan semi basah (contohnya tape,  getuk dan makanan tradisional lainnya). Untuk produk awetan olahan singkong dapat dijadikan produk tapioka dan turunannya, gaplek dengan produk turunannya (antara lain tiwul, nasi rasi (beras singkong), serta tepung singkong sebagai bahan baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue.

Dari berbagai jenis makanan tersebut keripik singkong merupakan produk yang cocok untuk kalangan petani, selain proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong merupakan makanan ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan keripik singkong menjadi ikon makanan khas Indonesia yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya usaha kecil menengah yang memproduksi keripik singkong.

Apabila ditinjau dari aspek ekonomis usaha pembuatan keripik singkong mempunyai prospek yang menggembirakan. Karena dengan harga yang sangat terjangkau konsumen bisa menikmati keripik singkong yang renyah, gurih, dan nikmat. Seiring dengan popularitas dan memasyarakatnya kripik singkong sebagai makanan ringan yang lezat dan bernilai gizi tinggi, maka permintaan konsumen dan pasar terhadap kripik singkong di berbagai daerah terus meningkat.

.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan ?

2.      Bagaimana cara pembuatan keripik singkong ?

3.      Bagaimana perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara  langsung dengan penjualan singkong sebagai keripik?

4.      Bagaimana kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan?

C.    Tujuan

1.      Mengetahui kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan.

2.      Mengetahui cara pembuatan keripik singkong.

3.      Mengetahui perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara langsung dengan penjualan singkong sebagai keripik.

4.      Mengetahui kegiatan pemasaran dan promosi yang dilakukan

 

 

BAB II

ISI PEMBAHASAN

 

A.    Kriteria singkong yang baik untuk bahan makanan

Singkong lebih dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu. Secara keseluruhan tumbuhan ini telah dimanfaatkan, baik daun maupun akarnya. Bagian akar disebut juga umbi, dengan dagingnya berwarna putih atau kekuning-kuningan bila dalam keadaan segar. Umbi singkong tidak tahan disimpan lama tanpa perlakuan khusus setelah dipanen kurang lebih selama dua hari. Pada saat itu, singkong telah mengandung racun yang ditandai oleh perubahan warna daging buahnya menjadi biru gelap. Racun itu adalah asam sianida.  

Ada beberapa jenis singkong yang dikembangkan di Indonesia. Jenis atau varietas singkong digolongkan berdasarkan kadar asam sianida yang dikandungnya. Ada jenis singkong manis dan singkong pahit. Singkong manis dapat digunakan langsung karena mempunyai kadar asam sianida relatif rendah. Yakni kadarnya di bawah 40 mg asam sianida per kilogram (kg) umbi yang masih segar. Kadar sianida di bawah 40 mg dapat hilang ketika singkong dibilas air atau dimasak sampai matang, sehingga tetap menjadikan umbi singkong tidak dapat dikonsumsi secara langsung dalam keadaan mentah. Untuk kelompok singkong manis, diantaranya gading, adira I, mangi, betawi, metega, randu ranting, dan kaliki. Jenis singkong pahit mempunyai kadar asam sianida di atas 50 mg/kg umbi segar. Umumnya  digunakan untuk keperluan industri, seperti industri tapioka. Golongan singkong pahit adalah basiorao,  adira IV, muara, tapikuru, bogor, adira II, dan SPP. Berdasarkan penelitian beberapa ahli, dikatakan bahwa semakin tinggi kadar asam sianida dalam umbi, maka rasanya akan semakin pahit. Beberapa cara telah diterapkan untuk mengurangi senyawa racun itu, seperti perebusan, pemanasan, pengukusan, pencucian, dan pengeringan. Cara pencucian tergolong efektif untuk mengurangi racun sianida  karena asam sianida mudah terlepas ke dalam air rendaman. Sementara cara pengeringan dapat menguapkan senyawa beracun tersebut.

Hal terpenting untuk diperhatikan dalam menghidangkan aneka macam makanan dari bahan singkong yang aman dari racun ini adalah memilih umbi singkong dari jenis singkong manis dan melakukan proses pencucian seperti yang dianjurkan. Kadar asam sianida yang rendah di bawah 40 mg/kg umbi segar relatif aman, tidak membahayakan kesehatan, dan berasa manis. Karena itu, apabila mengkonsumsi umbi singkong dan beberapa jenis umbi - umbi lain yang mengandung sianida, sebaiknya memilih jenis umbi yang memiliki kadar asam sianida rendah dan masih dalam keadaan segar serta memperhatikan cara pengolahan untuk menghilangkan racunnya.

 

B.     Pembuatan keripik singkong

Pembuatan keripik singkong sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi perlu diperhatikan dalam memilih singkong dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan bahan singkong yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan menghasilkan keripik singkong yang enak dan renyah. Singkong yang baik untuk keripik adalah singkong yang masih muda yang berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat, dan diolah ketika singkong masih dalam keadaan segar.

Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik singkong adalah singkong, garam, bawang putih, esen durian,es batu, air dan minyak goreng. Tahap-tahap pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut :

1.      Langkah awal pembuatan keripik singkong diawali dari memanen singkong yang sudah berumur sekitar 3 bulan. Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong yang tua cenderung lebih keras dibandingkan singkong yang muda.

2.      Singkong yang sudah dipanen lalu dibersihkan  dari kulit arinyahingga bersih.

3.      Jika sudah di cuci dengan bersih, singkong tersebut di iris - iris atau menggunakan alat yang disebut asahan yang bisa dilakukan dengan dua cara yaitu vertikal dan horizontal, menurut selera dan nilai jualnya. Irisan harus tipis dan rata agar tidak keras.

4.      Bawang putih dan garam dihaluskan,kemudian dimasukkan ke dalam air,dan ditambahkan sedikit esen durian.

5.      Kemudian irisan singkong dimasukkan ke dalam air yang sudah dibumbui lalu direndam ditambah es batu yang sudah dihancurkan berfungsi untuk hasil yang renyah ( sekitar setengah jam atau semalaman agar bumbunya meresap).

6.      Setelah itu ditiriskan, singkong yang telah direndam tersebut dikeringkan.

7.      Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap penggorengan.

8.      Sebelum memasukkan singkong, pastikan minyak tersebut sudah cukup panas dan ditambahkan satu sendok blue band, kemudian baru dimasukkan singkong tadi.

9.      Di saat menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan agar tidak lengket satu sama yang lain.

10.  Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna kekuningan), keripik singkong ditiriskan, selanjutnya keripik siap masuk ketahap berikutnya yaitu proses penimbangan dan pengemasan. Dalam proses ini tidak boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan dengan teliti agar kemasan tertutup dengan benar.

 

C.    Perbandingan keuntungan antara penjualan singkong secara langsung dengan penjualan singkong sebagai keripik.

Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Untuk menanam singkong, rata-rata petani menjual singkong dengan harga Rp.1.500,00/kg ,secara nominal petani singkong tidak akan dapat hidup dari komoditas tersebut. Itulah sebabnya harus ada suatu pemanfaatan singkong menjadi produk dengan nilai jual yang lebih  tinggi, salah satunya adalah dengan membuat usaha keripik singkong.

Dalam usaha keripik singkong, selain menggunakan singkong sebagai bahan utamanya juga diperlukan alat - alat dan bahan yang lain dalam proses pembuatannya. Sehingga selain modal awal penanaman singkong, juga diperlukan biaya produksi. Berikut ini adalah biaya yang diperlukan dalam  proses pembuatan keripik:

a)      peralatan yang digunakan untuk produksi.

No

Jenis Alat

Jumlah (Unit)

Harga (Rp/unit)

Usia Usaha (th)

1

Penggorengan

2

50.000

5

2

asahan

1

30.000

5

3

Tungku

1

-

5

4

Sarung tangan

2

5.000

1

5

Plastik kemasan

 1

16.500

-

 

b)      Bahan baku  yang digunakan dalam sekali proses produksi.

No

Nama bahanbaku

Jumlah(kg)

Harga (Rp)

1

Garam

1

2.500/kg

2

Es batu

1

1.000/biji

3

Minyak goreng

    1

17.000/kg

4

Kemiri

     2

1.000/bungkus

5

Bawang putih

    1/8

3.500

6

Esen durian

      1

1.500

7

Singkong

 6

9.000




c)        Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam usaha.

No

Jumlah tenaga kerja

TKDK

TKLK

Pria

Wanita

Pria

Wanita

 

1

1

-

-

                   Keterangan :

                   TKDK : Tenaga kerja dalam keluarga

                   TKLK : Tenaga kerja luar keluarga

                   Upah tenaga kerja :

                         Ø Pria                     : Rp.  30.000/ HKP

                         Ø Wanita                : Rp.  30.000/HKP

                         Ø Jam kerja            : 4-6 jam/hari

 

d)      Harga hasil Produksi

No

Satuan

Harga(Rp)

1

1

5. 000

 

D.    Analisis usaha

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi rata-rata dihasilkan 50 bungkus keripik dengan harga produk Rp5.000,00 perbungkus. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannyaa dalah sebagai berikut:

 

·         Biaya Variabel

 

Jumlah

@(Rp)

Total(Rp)

Singkong

6kg

9.000

9.000

Bawang putih

1/8

3.500

12.500

Garam

1

2.500

15.000

Minyak goreng

1 kg

17.000

33.000

Plastik

1 pack

16.500

49.500

Esen durian

1

1.500

51.000

Es batu

1                             1.000

52.000

Kemiri

2                             1.000

53.000

Total

 

53.000

 

·         Biaya Tetap

 

Nama alat

Jumlah

@(Rp)

Total (Rp) setelah Penyusutan per tahun

TKDK

2/orang

30.000

60.000

Penggorengan

1

50.000

50.000

Asahan

1

30.000

80.000

Tungku

1

-

-

Sarung tangan

2

5.000

85.000

Plastik kemasan

1

16.500

101.500

Total

 

 

101.500

 

 

·         Total Biaya

      Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap 

  = Rp 53.000 + Rp 101.500

  = Rp 154.500

·         Penerimaan kotor

Penerimaan Kotor = Jumlah produksi x Harga produksi

   = 50 x Rp 5.000

   = Rp 250.000

·         Pendapatan Bersih

      Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya

         = Rp 250.000,00 – Rp154.500,00

         = Rp 95.500,00

·         Pendapatan Keluarga

       Pendapatan Keluarga = Pendapatan bersih + Biaya tetap

                                                    = Rp 95.500,00+ Rp 101.500,00

                     .          .       = Rp 197.000,00

 

 

Keuntungan darihasil produksi tersebut dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani selanjutnya karena dari keuntungan yang diperoleh, setelah dapat mencukupi kebutuhan hidup masih ada uang yang tersisa yan dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani selanjutnya. Dengan asumsi bahan baku singkong yang digunakan dalam proses produksi sebesar 6kg diperoleh keuntungan sekitar Rp95.500. Sehingga dengan usaha keripik ini, tentuakan diperoleh keuntungan yang lebih besar yang dapat meningkatkan penghasilan petani dibandingkan jika hanya menjual singkong secara langsung.

 

E.     Kegiatan Pemasaran dan Promosi Yang Dilakukan

Dari produksi keripik singkong rasa durian, produk ditawarkan langsung kepada konsumen dengan berbagai komunikasi pemasaran atas produk yang ditawarkan, seperti dari tangan ke tangan dan juga mengiklankan di media sosial sepeti whatsapp, instagram dan lain-lain, atau menitipkan ke warung atau toko terdekat, dengan tujuan mendapatkan partisipasi masyarakat kepada produk yang kami jual. Dengan kegiatan penjualan kali ini kami lebih mudah dan tidak terlalu sulit.

 


 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Singkongyang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis,karena memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan makanan.

Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah keripik singkong.Dalam proses pembuatan  keripik, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu pemilihan,pencucian, pemotongan,penggorengan,dan pengemasan.

Dalam membuat suatu usaha,tujuan yang paling utama adalah memperoleh keuntungan.Dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar daripada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan.Dalam pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang lebih besar,namun keuntungan yang diperoleh juga lebih besar, dan dari keuntungan tersebut, selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya. Sehingga dengan usaha keripik singkong ini penghasilan petani akan meningkat.

 

B.     Saran

Kita harus memahami peluang - peluang usaha yang ada disekitar. Dalam dunia agraris tentu banyak sekali hasil pertanian yang dapat diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Sehingga dengan mengetahui cara pemanfaatan dari suatu hasil pertanian, kemudian menerapkannya dalam suatu usaha, akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dan dapat meningkatkan penghasilan.



Berikut kami sertakan link 

1. Cara pembuatan "KERIPIK SINGKONG RASA DURIAN" 

https://youtu.be/9qJAhoHJrjQ

2.  Video kami bangga menjadi mahasiswa IAIN SALATIGA

https://youtu.be/s05xl8RFkFg

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proposal Gabin Fla Tape Durian

Makalah Proposal Usaha Tela-tela Singkong

MAKALAH PROPOSAL USAHA “GETHUK LINDRI RASA DURIAN SAKTI MAS”