Makalah Timus Durian
TIMUS DURIAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen Pengampu: Turjangun
Disusun oleh:
Widiyaningsih (33020190088)
Malinda Sukriawati Putri (33020190102)
Ilah Rohilah (33020190104)
Rahadian Purwaningsih (33020190114)
HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGAb
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Timus Durian” mata kuliah “Kewirausahaan”dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan, kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Salatiga, 7 Oktober 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Topik Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
Hasil Wawancara dengan Petani Singkong 3
Pengalaman Membuat Mingkong (Tata Cara) 4
Harga Pokok Produksi 5
Harga Distributor, Harga Pemasaran, Laba Kotor, Laba Bersih 6
BAB III PENUTUP 7
Kesimpulan 7
Saran 7
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekagaraman budaya termasuk kesenian, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya. Tidak hanya budaya, tetapi juga keragaman makanan tradisionalnya dari ujung timur hingga barat Indonesia. Makanan tradisional dapat mencerminkan budaya suatu masyarakat karena makanan tradisional erat kaitannya dengan adat istiadat suatu masyarakat. Makanan tradional merupakan makanan yang dibuat berdasarkan resep nenek moyang secara turun-temurun.
Produk yang akan kita bahas kali ini adalah timus rasa durian. Timus merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari ubi jalar, baik ubi jalar putih, ungu, maupun yang kuning. Timus berbentuk bulatan lonjong atau oval dan berwarna kecoklatan karena di kukus dan ketika digigit juga sedikit kenyal namun tetap empuk. Bahan pembuat timus juga sangat sederhana yaitu berupa ubi jalar, parutan kelapa, gula, dan garam. Karena kue timus ini berasal dari ubi jalar yang mengandung tinggi kalori serta penambahan parutan kelapa membuat kue timus ini mengenyangkan meskipun tidak seberapa tetapi cukup untuk mengganjal perut yang kosong. Kue ini enak disantap saat masih panas dengan ditemani segelas kopi maupun teh.
Dahulu, jajanan ini sangat populer, namun kini semakin meredup karena kalah saing dengan produk baru yang dinilai lebih enak dan menarik dari segi penampilan. Maka dari itu, perlu upaya untuk mendongkrak eksistensi jajanan tradisional ini kembali. Salah satu caranya yaitu dibuat dengan memodifikasi jajanan ini baik dari segi rasa, bentuk, topping, maupun pengemasan.
Topik Pembahasan
Wawancara dengan Petani Singkong
Pengalaman Membuat Timus
Harga Pokok Produksi
Harga Pemasaran
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil Wawancara dengan Petani Singkong
Ilah : Perkenalkan bu nama saya Ilah Rohilah saya mahasiswi dari IAIN SALATIGA,disini saya bertujuan untuk mewawancarai ibu selaku petani singkong yang mana saya mempunyai tugas mata kuliah kewirausahaan dengan tujuan supaya harga petani singkong bisa naik dan kebetulan ada salam dari dosen saya bapak turjangun yang mengampu mata kuliah kewirausahaan ini.
Petani singkong : Iyaa dek salam kenal juga.
Ilah : Kalo boleh tau dengan ibu siapa ya?
Petani singkong : Ibu Tarmi Mba.
Ilah : Umur berapa ya?
Petani Singkong : 45 taun.
Ilah : Langsung saja ya bu ke persoalan pertama,awal mula ibu menanam tanaman singkong kapan ya?
Petani singkong : Sudah lama dek sekitar 4-5 taunan saya masih bertahan sampai sekarang dikarenakan keuntungan yang saya dapatkan cukup banyak bisa untuk kebutuhan sehari-hari,membayar sekolah anak,dan yang lainnya.
Ilah : Wah alhamdulillah ya bu,lanjut ya bu ke persoalan kedua kemana saja ibu menjual tanaman singkong nya dan dijual berapa ya?
Petani singkong : Saya biasa menjual ke tengkulak mba itu sistemnya borongan kebetulan saya punya ladang singkong sekitar kurang lebih 1 hektar dengan diborong harga 2,5-3 jutaan,dan selain itu ada perorangan juga yang membeli entah dari mulai 10kg,20kg dengan harga perkilonya 2000 rupiah.
Ilah : Baik bu,keluh kesah menjadi petani singkong apa ya?
Petani singkong : Jika musim kemarau mba susah untuk menanam singkong dikarenakan kondisi tanah yang kering dan mengeras,rumput yang banyak sekali,dan saya berharap semoga harga singkong bisa naik juga.
Ilah : Terima kasih ya bu,mohon maaf menganggu waktunya dan semoga harapan ibu bisa terkabulakan.
Pengalaman Membuat Timus Durian
Bahan-Bahan
750 gr Singkong Parut
150 gr Kelapa Parut (Pilih yang Muda)
200 gr Pop Ice Rasa Durian
100 gr Gula Merah Sisir Halus
½ sdt Garam
Daun Pisang Secukupnya
Langkah Pembuatan
Peras singkong parut, sisihkan air perasannya kurang lebih sepuluh menit sampai mengendap kemudian buang air endapan (yang bening di atasnya) lalu ambil endapan putih masukkan kembali ke singkong parut.
Campurkan singkong parut dengan po ice durian, kelapa parut, gula merah, gula pasir, garam, kemudian aduk rata.
Taruh 1 munjung adonan di atas daun pisang, rapikan kemudian gulung dan lipat kedua sisinya. Lakukan sampai adonan habis.
Kukus selam 40 menit atau sampai matang, angkat dan siap disajikan, enak banget makannya sambal menyeruput teh melati.
Harga Pokok Produksi
Bahan-Bahan
Harga Bahan
Singkong
Rp6.000,00
Gula merah
Rp5.000,00
Gula pasir
Rp7.000,00
Kelapa parut
Rp5.000,00
Garam
Rp6.000,00
Perisa durian
Rp2.000,00
Vanili
Rp1.000,00
Harga Pokok Produksi
Rp32.000,00
Harga Pokok Penjualan = Biaya pokok produksi + Persediaan awal – Persediaan akhir
HPP = Rp32.000,00 + Rp32.000,00 – Rp10.000,00
HPP = Rp54.000,00
Harga Pemasaran
Harga Pemasaran
Harga Per Produk = Biaya produksi : Jumlah produksi
HPP = Rp32.000,00 : 20 Bungkus
HPP = Rp1.600,00/bungkus
Keuntungan yang diingikan adalah 25% jadi memperoleh Harga Per Produk setelah ditambah keuntungan yang diinginkan :
HPP = Harga Per Produk x 25%
HPP = Harga per produk + ( Harga per produk x 25%)
HPP = Rp1.600,00 + (Rp1.600,00 +x 25/100)
HPP = Rp1.600,00 + Rp400,00
HPP = Rp2.000,00
Harga Distributor
Distributor menginginkan 25% keuntungan dari penjualan produk sehingga dapat di hitung harga distributor yaitu :
Harga Distributor = Harga per produk + ( Harga per produk x 25%)
Harga Distributor = Rp2.000,00 + (Rp2.000,00 +x 25/100)
Harga Distributor = Rp2.000,00 + Rp500,00
Harga Distributor = Rp2.500,00
Laba Kotor
Laba kotor = Jumlah produk terjual x Harga per produk
Laba kotor = 19 bungkus x Rp2.000,00
Laba kotor = Rp38.000,00
Laba Bersih
Laba bersih = Laba kotor - Biaya pokok produksi
Laba bersih = Rp38.000,00 – Rp 32.000,00
Laba bersih = Rp6.000,00
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makanan tradional merupakan makanan yang dibuat berdasarkan resep nenek moyang secara turun-temurun. Produk yang kami buat dan kita bahas kali ini adalah timus rasa durian. Timus berbentuk bulatan lonjong atau oval dan berwarna kecoklatan karena di kukus dan ketika digigit juga sedikit kenyal namun tetap empuk. Bahan pembuat timus juga sangat sederhana yaitu berupa ubi jalar, parutan kelapa, gula, dan garam. Kue ini enak disantap saat masih panas dengan ditemani segelas kopi maupun teh.
Ibu tarmi menjual tanaman singkong biasanya ke tengkulak dengan sistem borongan dan biasa dijual satu hektar itu dengan harga sekitar 2, 5-3 juta dalam sekali panen,akan tetapi untuk panen sekarang mengalami penurunan dikarenakan hasil panen yang kurang baik. Selain ke tengkulak juga ibu tarmi menjual singkok bisa ke perorangan akan tetapi dengan harga yang sangat minim yaitu perkilonya 2000 rupiah,kadang membeli 10kg,20kg.
Dari proses produksi tersebut, kemudian dapat diketahui Harga Pokok Penjualan (HPP) yaitu Rp. 54.000,00, Harga Pemasaran Per- Produk yaitu Rp. 2,000,00, Harga Distributor Yaitu Rp. 2.500,00, Laba Kotor yaitu Rp. 38.000,00, dan Laba Bersih yaitu Rp. 6.000,00.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah, serta proses dalam makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga kami sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat membangun demi hasil makalah yang lebih baik lagi dan agar nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca khususnya bagi kami sendiri.
Link Youtube :
1. Video Wawancara Petani Singkong
https://youtu.be/dRb09NZKSL8
2. Video Proses Pembuatan
https://youtu.be/ps1qfOR70kE
Komentar
Posting Komentar