MAKALAH SINGKONG RASA DURIAN "STICKROLL TELO"

SINGKONG RASA DURIAN

“STICKROLL TELO”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Turjangun


Disusun Oleh:

1.      Luthfi Ainul Amjad          63040190122

2.      Alam Amboro Laras         63040190126

3.      Husna Amalia                   63040190129

4.      Ika Nurul Khasanah          63040190151

 

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah Singkong Rasa Durian ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang kita nantikan syafaatnya di akhirat kelak.

Makalah ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk penyusun. Untuk itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1.      Bapak Turjangun selaku dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas ini.

2.      Bapak Suharno selaku petani singkong yang telah memberikan banyak ilmu kepada kami mengenai pertanian singkong.

3.      Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan doa dan materi.

4.      Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusun sangat berharap bahwa makalah “Singkong Rasa Durian” ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca. Penyusun juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, baik dari segi kalimat maupun tata bahasanya, untuk itu penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk perbaikan makalah yang telah penyusun buat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

 

                                                                                    Salatiga, 10 Oktober 2021

 

                                                                                                Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1  Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2  Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3  Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1  Hasil Wawancara dengan Petani Singkong ........................................ 3

2.2  Upaya Peningkatan Harga Jual Singkong .......................................... 4

BAB III PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA ......................... 6

3.1  Pra Produksi ........................................................................................... 6

3.2  Produksi .................................................................................................. 7

3.3  Pasca Produksi ....................................................................................... 8

3.4  Rincian Biaya ......................................................................................... 8

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 11

4.1  Kesimpulan ............................................................................................. 11

LAMPIRAN ....................................................................................................... 12

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bidang pertanian merupakan bidang yang sangat penting di Indonesia, oleh sebab itu pembangunan yang dilaksanakan di bidang ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian. Salah satu hasil pertanian yang menunjukkan peningkatan produksi dan konsumsinya dari tahun ke tahun adalah beras. Selain usaha peningkatan produksi beras, Pemerintah juga memperhatikan usaha peningkatan produksi tanaman pangan lainnya seperti ketela pohon atau singkong sebagai alternatif hasil pertanian. Walaupun selama ini makanan pokok bangsa Indonesia masih bertumpu pada beras, tetapi singkong memiliki andil yang cukup besar dalam penyediaan karbohidrat pada pangan.

Tabor, 1988 (dalam Kadarisman dan Sulaeman, 1991) menyebutkan bahwa ubi kayu atau singkong merupakan sumber energi terbesar kedua setelah beras. Mengingat keunggulan dari singkong seperti yang telah dijelaskan, perlu dipikirkan pemanfaatan singkong lebih lanjut, ini sebagai bahan pangan. Sebagai kelompok tanaman penghasil karbohidrat, singkong mempunyai peranan yang amat penting di Indonesia dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan pada masa mendatang. Diharapkan adanya banyak upaya untuk mempopulerkan pemanfaatan ubi kayu secara bervariasi seperti diolah menjadi makanan singkong rasa keju, dan singkong rasa durian.

Namun ternyata terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam upaya tersebut, seperti penurunan produksi singkong yang disebabkan banyaknya petani singkong beralih pada komoditas lainnya seperti kopi atau jagung, corak pertanian petani singkong yang masih tradisional, minimnya keterampilan (life skill) yang dimiliki oleh petani singkong, ketidakstabilan harga singkong menyebabkan petani singkong mengalami kerugian dan kesulitan akses modal dan pasar.

Dari permasalahan yang ada di atas, maka upaya yang bisa kita lakukan yaitu dengan belajar mengenai pengolahan singkong untuk dijadikan suatu produk makanan. Dengan kita mengolah singkong pastinya kita akan membeli singkong pada petani sehingga dapat meningkatkan harga singkong apabila terdapat banyak permintaan singkong di pasaran. Dan kami berencana untuk membuat suatu produk singkong rasa durian dengan diolah sebagai “Stickroll Telo”.

1.1  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana sudut pandang dari seorang petani singkong terhadap pertanian singkong saat ini?

2.      Bagaimana upaya untuk meningkatkan harga jual singkong dan bagaimana pengolahan singkong agar menjadi makanan yang laku terjual?

1.2  Tujuan

Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu:

1.      Untuk mengetahui bagaimana sudut pandang pertanian singkong dari seorang petani singkong itu sendiri.

2.      Untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan harga jual singkong dan bagaimana pengolahan singkong agar menjadi makanan yang laku terjual.

 


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Hasil Wawancara dengan Petani Singkong

Tahap pertama yang dilakukan yaitu wawancara terhadap petani singkong. Di sini kami mewawancarai Bapak Suharno seorang petani singkong asal Dk. Gudang RT 03 RW 08, Desa Kaligentong, Kec. Gladagsari, Kab. Boyolali. Beliau merupakan seorang petani singkong yang telah berhasil mendirikan sebuah KBD atau Kebun Bibit Desa Suharno dan telah menghasilkan singkong raksasa yang dinamakan Singkong Indonesia.

Bapak Suharno telah menekuni dunia pertanian sejak masih kecil. Yang pertama ia tanam yaitu pepaya dan menghasilkan bibit papaya. Namun sejak krisis moneter hal tersebut tidak berjalan lagi, kemudian beliau memutuskan untuk menekuni pertanian singkong dengan pemikiran bahwa hal terpenting dalam hidup ini beliau bisa makan dengan bahan makanan yang bisa ditahan di ladang yaitu singkong. Akhirnya bapak Suharno menanam singkong dan mengembangkannya.

Awal beliau menanam singkong yaitu membuat singkong sambung, dan karena ada angin, sambungan tersebut patah semua, lalu ia mengotak-atik mencoba menyambung pucuk (okulasi) dan ternyata hasilnya bagus serta laku terjual. Dari situ beliau menyimpulkan bahwa singkong tersebut dapat menghasilkan uang dan bapak Suharno memilih untuk melanjutkan, mengembangkan, meneliti dan hasil yang sudah diokulasi tersebut dapat menghasilkan singkong dengan berat 30 Kg, 40 Kg hingga 100 Kg dari satu pohon dan bahkan sekarang ada yang mencapai 200 Kg/pohon.

Untuk pemasarannya, beliau menjual singkong diantaranya ke salah satu UKM di Magelang, tepatnya di daerah Grabag untuk bahan olahan slondok dan lain-lain, selain itu juga melakukan pengiriman ke Tuban dan dijual kepada pedagang-pedagang di lingkungan sekitar tempat tinggal pak Suharno. Untuk harga jual dari pak suharno sendiri yaitu standarnya Rp. 1.000/kg, namun ketika harga singkong naik beberapa waktu lalu mencapai Rp. 2.500/kg dan untuk sekarang yaitu seharga Rp. 1.200/kg. 

Keluh kesah dari pak Suharno sebagai petani singkong beliau mengatakan bahwa “wajar saja jika terdapat keluh kesah, karena namanya juga usaha pasti ada min dan plusnya, ada pasang dan surutnya, namun jika apa yang dilakukan ini didasari dengan hati yang senang pasti tetap tentram”. Harapan dari bapak Suharno yaitu agar dapat mengembangkan bibit lagi, dan beliau juga berharap semoga para pemuda dapat mengelola ketahanan pangan di Indonesia, harga singkong dapat naik, berharap pemerintah melakukan upaya seperti terdapat pabrik penampungan singkong, serta beliau juga mengatakan bahwa sebenarnya jika ingin menjadi pengusaha singkong itu mudah, yang penting ada pasarnya dan yang terpenting dalam menanam singkong adalah kualitas bibit, perawatan dan pasarnya. Di sana kami juga mendapat beberapa pengetahuan mengenai persingkongan seperti jenis-jenis singkong dan jenis seperti apa yang cocok untuk olahan makanan gethuk dan olahan dari singkong lainnya. Contohnya seperti jenis pandesi putih yang merupakan jenis singkong sebagai bahan dasar singkong keju.

2.2  Upaya Peningkatan Harga Jual dan Pengolahan Singkong Menjadi Bahan Makanan yang Laku Terjual

Dari permasalahan yang ada pada pertanian singkong, misal harga singkong yang tidak stabil dan rendah hingga kesulitan dalam memasarkannya. Maka salah satu upaya yang dapat kami lakukan sebagai mahasiswa yaitu turut serta dalam meningkatkan harga jual singkong dengan mengolah singkong menjadi suatu makanan yang dapat diminati oleh semua orang.

Di sini kami mengolah singkong menjadi makanan yang kami beri nama “Stickroll Telo”. Stickroll Telo merupakan salah satu jenis produk dari Singkong Rasa Durian. Alasan kami memilih produk ini yaitu karena setelah melihat trend dan jenis makanan yang banyak diminati konsumen baru-baru ini oleh berbagai kalangan, akhirnya kami memutuskan untuk mengolah singkong menjadi seperti ini. Sebenarnya makanan seperti ini sudah sering kita jumpai dipasaran seperti pisang caramel, namun inovasi dari kami yaitu mengganti pisang tersebut dengan olahan singkong rasa durian.


BAB III

PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA

3.1  Pra Produksi

a)      Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini yang pertama kami lakukan adalah menganalisis pasar dan analisis produk. Karena jenis produk sudah ditentukan yaitu singkong rasa durian, maka kami mencari cara untuk mengolah jenis produk tersebut akan diolah menjadi seperti apa sehingga laku di pasar yang akan kami tuju. Tujuan dilakukannya analisis tersebut adalah untuk mengetahui kompetensi dari produk yang akan dibuat dengan cangkupan kemudahan, pemasaran, konsumen dan keuntungan yang akan didapatkan.

b)     Persiapan

Persiapan yang kami lakukan adalah persiapan waktu dan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang pengadaan produk. Kami mencari waktu luang agar semua anggota kelompok dapat bekerja sama tanpa ada yang izin dan sarana tersebut antara lain: alat serta tempat untuk melakukan produksi.

c)      Pengadaan Produk

Awalnya kami melakukan uji coba atau membuat sampel. Tujuan dari pembuatan sampel ini adalah untuk mengetahui kualitas produk apakah sudah layak atau belum untuk dijual. Pembuatan sampel ini antara lain; untuk menguji cita rasa dari produk kami, pengemasan produk, penampilan produk, serta takaran per-sajian produk. Sampel yang kami buat diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki produk kami dengan meminta ulasan dari beberapa orang.

d)     Promosi

Karena dalam hal pemesanan kami menggunakan sistem pre-order atau pesan terlebih dahulu sebelum produk tersedia maka kami melakukan promosi terlebih dahulu sebelum melakukan produksi. Promosi dilakukan dengan berbagai macam bentuk seperti melalui pamflet yang kami sebar melalui media sosial atau melalui mulut ke mulut.

3.2  Produksi

Tahapan produksi merupakan tahapan inti dari kewirausahaan. Tahapan produksi yang kami lakukan antara lain yaitu pengadaan bahan baku, kegiatan pengolahan dan pembuatan produk, kegiatan pengemasan, serta kegiatan distribusi kepada konsumen.

a)      Bahan yang dibutuhkan:

1)      Singkong

2)      Kulit Lumpia

3)      Perasa Durian

4)      Selai Durian

5)      Gula

6)      Garam

7)      Margarin

8)      Keju

9)      Air

b)      Alat-alat yang diperlukan:

1)      Kompor Gas

2)      Panci

3)      Baskom

4)      Loyang

5)      Pisau

6)      Sendok

7)      Timbangan

8)      Sarung tangan plastic

9)      Plastik Klip (Kemasan)

c)      Langkah-langkah pembuatan stickroll telo:

1)      Siapkan singkong sebanyak 1,5 Kg

2)      Kupas kulit singkong lalu cuci hingga bersih.

3)      Panaskan air secukupnya menggunakan panci dan tunggu hingga mendidih.

4)      Masukkan singkong yang sudah bersih ke dalam panci dan tunggu hingga matang, kurang lebih 15 menit

5)      Pindahkan singkong ke dalam baskom yang telah disediakan.

6)      Tambahkan gula, garam, margarin, perasa durian, dan selai durian pada singkong yang telah matang.

7)      Campur dan tumbuk bahan-bahan tersebut hingga halus.

8)      Kukus kembali adonan tersebut selama kurang lebih 5 menit.

9)      Pindahkan adonan yang sudah matang ke dalam loyang dan ratakan pada wadah tersebut, tunggu hingga dingin.

10)  Potong-potong memanjang hingga menjadi bagian kecil.

11)  Siapkan kulit lumpia, ambil potongan tersebut dan letakkan di atas kulit lumpia kemudian gulungkan.

12)  Stickroll telo siap dikemas.

3.3  Pasca Produksi

Tahapan akhir yang dilakukan adalah pelaporan yang berisikan data laporan kegiatan dari awal sampai akhir mulai dari pra produksi sampai kepada pasca produksi yang dilakukan dalam waktu tertentu. Kegiatan pelaporan dimaksudkan untuk mengetahui rangkaian kegiatan usaha dan seberapa besar untung yang didapatkan. Hal ini untuk mempermudah evalusi.

3.4  Rincian Biaya

a)      Biaya Bahan Baku

Material

Kuantitas

Harga

Singkong

1,5 Kg

Rp. 2.500

Kulit lumpia

60 lembar (5 bungkus)

Rp. 17.500

Perasa durian

1 botol

Rp. 5.500

Selai durian

250 Gram

Rp. 7.500

Gula

250 Gram

Rp. 3.500

Garam

1 Bungkus

Rp. 2.500

Margarin

250 Gram

Rp. 5.000

Keju

250 Gram

Rp. 7.500

Total

 

Rp. 51.500

 

b)      Biaya Kemasan

Material

Kuantitas

Harga

Plastik klip

1 Pcs

Rp. 500

Total

Rp. 500

 

c)      Biaya Operasional

Material

Kuantitas

Harga

Gas

1 Tabung @3Kg

Rp. 20.000

Sarung tangan plastik

8 pcs

Rp. 1.000

Biaya transportasi

 

Rp. 10.000

Total

Rp. 31.000

 

d)      Total Biaya Produksi

Jenis Biaya

Total Biaya

Biaya bahan baku

Rp. 51.500

Biaya kemasan

Rp. 6.000

Biaya operasional

Rp. 31.000

Total biaya produksi

Rp. 88.500

 

e)      HPP (Harga Pokok Produksi)

HPP     = Biaya bahan baku + Biaya Kemasan + Biaya Operasional

= Rp. 51.500 + Rp. 6.000 + Rp. 31.000

= Rp. 88.500

            Memproduksi sebanyak 12 bungkus.

            = Rp. 88.500 : 12

            = Rp 7.375

            Jadi, Harga Pokok Produksi (HPP) yang diperolah yaitu Rp. 7.375

Dengan HPP sebesar Rp. 7.375, maka kami memutuskan untuk menjual stickroll telo dengan harga Rp. 10.000/bungkus. Dan untuk harga reseller kami tetapkan sebesar Rp. 9.500/bungkus.

f)       Laba Kotor Produksi

= Total Hasil Penjualan – Biaya Produksi

= (Rp. 10.000 × 12) – Rp. 88.500

= Rp. 120.000 – Rp. 88.500

= Rp. 31.500 / Rp. 2.625@bungkus

Jadi, laba kotor produksi yang diperoleh sebesar Rp. 31.500 atau Rp. 2.625@bungkus

g)      Laba Bersih Produksi

Laba bersih didapatkan dari selisih total penjualan dikurangi dengan biaya produksi dengan memperhitungkan biaya-biaya lain yang timbul selama proses produksi tersebut.

Perhitungan laba bersih Stickroll Telo:

·         Biaya transportasi                   = Rp. 10.000

·         Total biaya variabel                = Rp. 10.000

Maka:

Laba bersih      = Total hasil penjualan – (Biaya produksi + Biaya variabel)

= Rp. 120.000 – (Rp. 88.500 + Rp. 10.000)

= Rp. 21.500

Jadi, laba bersih produksi yang diperoleh yaitu sebesar Rp. 21.500

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

4.1  Kesimpulan

Hasil wawancara kami dengan bapak Suharno yang merupakan petani singkong dan berhasil mendirikan KBD atau Kebun Bibit Desa Suharno dan telah menghasilkan bibit singkong yang diberi nama Singkong Indonesia. Berat Singkong Indonesia di setiap pohonnya dapat mencapai 200 Kg. Untuk pemasarannya, beliau menjual singkong ke salah satu UKM di daerah Magelang sebagai bahan baku pembuatan slondok dan juga mengirimkannya ke luar kota. Untuk standar harga yang beliau tetapkan yaitu Rp. 1.000/Kg. Namun disaat harga singkong naik beberapa waktu lalu bisa mencapai hingga Rp. 2.500/Kg, dan untuk harga singkong saat ini adalah Rp. 1.200/Kg.

Dari permasalahan yang ada pada pertanian singkong seperti harga singkong yang rendah hingga peminat singkong yang masih kurang, maka kami turut berupaya untuk memperbaiki permasalahan tersebut dengan membuat produk berbahan dasar singkong yang akan diminati oleh banyak orang. Produk olahan singkong kami beri nama “Stickroll Telo”.

Untuk pengolahan produk “Stickroll Telo” menggunakan alat dan bahan yang telah disebutkan pada materi di atas. Berdasarkan perhitungan keseluruhan biaya dan pendapatan, maka kami peroleh HPP dan laba pada produksi Stikcroll Telo ini:

1.      HPP = Rp. 7.375

2.      Laba Kotor Produksi = Rp. 31.500

3.      Laba Bersih Produksi = Rp. 21.500

 

 

 

 

LAMPIRAN

1.      Foto bersama Bapak Suharno

        



2.      Pohon Singkong Indonesia

        



3.      Foto Produk



4.      Logo produksi beserta akun sosial media



WhatsApp: 0857-7334-2647

Instagram: @rolltelo.id

Link YouTube: https:/youtu.be/jqCLlsz_WMU

https://youtu.be/wx6KjxigvYw

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proposal Gabin Fla Tape Durian

Makalah Proposal Usaha Tela-tela Singkong

MAKALAH PROPOSAL USAHA “GETHUK LINDRI RASA DURIAN SAKTI MAS”