Makalah Produksi UTRI SINGKONG RASA DURIAN VIRAL
OLAHAN UTRI SINGKONG RASA DURIAN
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu Bapak Turjangun
Disusun Oleh :
M. Syahrir Rifa’I (53040190026)
Ibrohim (53040190034)
M. Naufal Annaji (53040190035)
Abdul Mukti (53040190039)
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmaullahi Wabarakatuh
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Dosen pengampu Bapak Turjangun
Disusun Oleh :
M. Syahrir Rifa’I (53040190026)
Ibrohim (53040190034)
M. Naufal Annaji (53040190035)
Abdul Mukti (53040190039)
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmaullahi Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Puji syukur kami ucapkan atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan pengolahan singkong rasa durian mata kuliah Kewirausahaan ini tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil akhir.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran dari para pembaca supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Bapak Turjangun yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Latar Belakang
Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun semakin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti: sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti: telur ,ayam, daging, ikan, dan susu.
Karena pengolahan dan penyajian bahan pangan yang semakin beragam dengan berbagai bentuk dan jenis yang menarik untuk memenuhi selera dan kebutuhan pasar, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam mengolah bahan pangan agar dapat bersaing dalam pasar.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk menjadikan singkong sebagai objek pengolahan. Singkong dinilai menjadi makanan tradisional yang mudah didapatkan dengan harga murah. Guna meningkatkan nilai jual singkong, kami mencoba untuk mengolah singkong menjadi makanan yang bergizi dan bernilai tinggi yang kemudian olahan makanan tersebut kami beri nama Utri.
Dengan adanya Utri tersebut diharapkan singkong menjadi makanan yang bernilai jual tinggi dan banyak diminati oleh masyarakaat.
Tujuan
Tujuan pembuatan produk ini adalah :
1. Meningkatkan eksistensi, nilai jual dan peminat olahan singkong
2. Memperkenalkan produk olahan singkong dalam bentuk yang berbeda
Pelaksanaan Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 24 Oktober 2021
Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Kebun Garapan
Narasumber : Bapak Kholik
Pewawancara : Ibrohim
Tema : Seputar bertani singkong
Isi Wawancara.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharap kritik dan saran dari para pembaca supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Bapak Turjangun yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini. Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Latar Belakang
Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun semakin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti: sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti: telur ,ayam, daging, ikan, dan susu.
Karena pengolahan dan penyajian bahan pangan yang semakin beragam dengan berbagai bentuk dan jenis yang menarik untuk memenuhi selera dan kebutuhan pasar, oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi dalam mengolah bahan pangan agar dapat bersaing dalam pasar.
Dalam hal ini penulis tertarik untuk menjadikan singkong sebagai objek pengolahan. Singkong dinilai menjadi makanan tradisional yang mudah didapatkan dengan harga murah. Guna meningkatkan nilai jual singkong, kami mencoba untuk mengolah singkong menjadi makanan yang bergizi dan bernilai tinggi yang kemudian olahan makanan tersebut kami beri nama Utri.
Dengan adanya Utri tersebut diharapkan singkong menjadi makanan yang bernilai jual tinggi dan banyak diminati oleh masyarakaat.
Tujuan
Tujuan pembuatan produk ini adalah :
1. Meningkatkan eksistensi, nilai jual dan peminat olahan singkong
2. Memperkenalkan produk olahan singkong dalam bentuk yang berbeda
Pelaksanaan Wawancara
Hari/ Tanggal : Minggu, 24 Oktober 2021
Waktu : 14.30 WIB
Tempat : Kebun Garapan
Narasumber : Bapak Kholik
Pewawancara : Ibrohim
Tema : Seputar bertani singkong
Isi Wawancara.
Pewawancara : Sejak kapan bertani singkong?
Narasumber : Saya fokus bertani singkong baru dua tahun yang lalu, sebelum-sebelumnya saya bertani dengan berbagai macam tumbuhan seperti sengon, pisang, dll. Baru dua tahun kemarin terdapat lahan sekitar 6000m2 yang saya peruntukkan khusus untuk tanaman singkong.
Pewawancara : Mengapa singkong?
Narasumber : Karena yang pertama penanamannya mudah, yang kedua bibit tidak harus beli, yang ketiga perawatannya tidak terlalu sulit, yang keempat penjualannya juga mudah.
Pewawancara : Apa hambatan dalam bertani singkong yang bapak alami?
Narasumber : Karena saya bertani di lingkungan kota, maka kendala pertama yang saya alami adalah tidak adanya tenaga buruh untuk membantu pengerjaan penanaman. Dan kendala yang kedua adalah karena saya fokus bertani singkongnya belum lama, maka saya masih kesulitan untuk mengatasi beberapa hama yang ada pada pohon singkong, seperti contoh rumput gulma disekitar pohon singkong yang saya rasa bukan termasuk hama untuk pohon singkong, namun pada kenyataannya dapat merusak singkong itu sendiri bahkan sampai menurunkan kualitas dan harga jualnya.
Pewawancara : Ketika panen singkongnya dijual kemana dan dengan harga berapa?
Narasumber : Untuk penjualan saya biasanya langsung ke penebas/ orang yang mencari singkong untuk dijual atau di produksi, dan bukan ke pasar. Nah untuk harga sendiri itu tergantung, apabila permintaan konsumen banyak sedangkan stok singkong yang dipanen itu hanya terbatas maka harga bisa tinggi sekitar 2000 rupiah keatas, namun ketika permintaan konsumen sedikit dan stok panenan singkong sedang melimpah maka harga bisa turun bahkan anjlok sekitar 1500 rupiah, faktor lain yang mempengaruhi naik turunnya harga penjualan adalah kualitas dari singkong yang dipanen itu sendiri.
Produksi Utri
Alat dan Bahan :
· Baskom
· Parutan singkong
· Daun Pisang dua lembar
· Singkong 10 buah
· Gula merah 2 keping
· Gula putih 2 sendok
· Pop Ice rasa durian 2 sachet
· Garam 2 sendok
Proses Produksi Utri
Utri merupakan makanan sederhana yang berasal dari bahan baku singkong yang sudah dikupas lalu diparut. Parutan singkong tersebut kemudian dituangkan dalam baskom, kemudian tambahkan 3 sendok gula putih, 2 sendok garam atau secukupnya, kemudian tambahkan du sachet pop ice rasa durian lalu diaduk sampai merata.
Siapkan daun pisang seperlunya kemudian taruh adonan tersebut diatas daun pisang tersebut. Tambahkan gula merah ditengahnya sebagai isi dari Utri tersebut, kemudian bungkus adonan tersebut dengan daun pisang. Kemudian kukus kurang lebih selama 30 menit, lalu angkat, dan Utri rasa Dutian pun siap untuk disajikan
Strategi Pasar
Sebagai permulaan, pemasaran Utri berfokus pada keluarga, kerabat, tetangga dan teman dekat dari kelompok kami sebagai uji coba dan kemudian apabilamenurut mereka layak untuk dipasarkan lebih luas lagi maka, kami perlebar lagi ruang pemasaran dengan menawarkannya di kampus dan sekolah-sekolah umum lainnya.
Aspek Keuangan
Modal Awal :
1. Singkong 2 kg Rp. 2.500/kg = Rp. 5.000
2. Pop Ice Rasa Durian 2 Rp. 1.500/sachet = Rp. 3.000
3. Gula Merah 1/5 = Rp. 3.000
TOTAL = Rp. 11.000
Dengan modal tersebut menghasilkan 25 buah Utri yang siap untuk dipasarkan.
HPP = Total Modal Variabel/Jumlah Produk sekali produksi
Rp. 11.000/25 = 440
Harga Jual = HPP+laba yang diinginkaan
440 + 560 = Rp. 1.000
Harga yang kami tawarkan adalah Rp. 1.000/pcs
Narasumber : Saya fokus bertani singkong baru dua tahun yang lalu, sebelum-sebelumnya saya bertani dengan berbagai macam tumbuhan seperti sengon, pisang, dll. Baru dua tahun kemarin terdapat lahan sekitar 6000m2 yang saya peruntukkan khusus untuk tanaman singkong.
Pewawancara : Mengapa singkong?
Narasumber : Karena yang pertama penanamannya mudah, yang kedua bibit tidak harus beli, yang ketiga perawatannya tidak terlalu sulit, yang keempat penjualannya juga mudah.
Pewawancara : Apa hambatan dalam bertani singkong yang bapak alami?
Narasumber : Karena saya bertani di lingkungan kota, maka kendala pertama yang saya alami adalah tidak adanya tenaga buruh untuk membantu pengerjaan penanaman. Dan kendala yang kedua adalah karena saya fokus bertani singkongnya belum lama, maka saya masih kesulitan untuk mengatasi beberapa hama yang ada pada pohon singkong, seperti contoh rumput gulma disekitar pohon singkong yang saya rasa bukan termasuk hama untuk pohon singkong, namun pada kenyataannya dapat merusak singkong itu sendiri bahkan sampai menurunkan kualitas dan harga jualnya.
Pewawancara : Ketika panen singkongnya dijual kemana dan dengan harga berapa?
Narasumber : Untuk penjualan saya biasanya langsung ke penebas/ orang yang mencari singkong untuk dijual atau di produksi, dan bukan ke pasar. Nah untuk harga sendiri itu tergantung, apabila permintaan konsumen banyak sedangkan stok singkong yang dipanen itu hanya terbatas maka harga bisa tinggi sekitar 2000 rupiah keatas, namun ketika permintaan konsumen sedikit dan stok panenan singkong sedang melimpah maka harga bisa turun bahkan anjlok sekitar 1500 rupiah, faktor lain yang mempengaruhi naik turunnya harga penjualan adalah kualitas dari singkong yang dipanen itu sendiri.
Produksi Utri
Alat dan Bahan :
· Baskom
· Parutan singkong
· Daun Pisang dua lembar
· Singkong 10 buah
· Gula merah 2 keping
· Gula putih 2 sendok
· Pop Ice rasa durian 2 sachet
· Garam 2 sendok
Proses Produksi Utri
Utri merupakan makanan sederhana yang berasal dari bahan baku singkong yang sudah dikupas lalu diparut. Parutan singkong tersebut kemudian dituangkan dalam baskom, kemudian tambahkan 3 sendok gula putih, 2 sendok garam atau secukupnya, kemudian tambahkan du sachet pop ice rasa durian lalu diaduk sampai merata.
Siapkan daun pisang seperlunya kemudian taruh adonan tersebut diatas daun pisang tersebut. Tambahkan gula merah ditengahnya sebagai isi dari Utri tersebut, kemudian bungkus adonan tersebut dengan daun pisang. Kemudian kukus kurang lebih selama 30 menit, lalu angkat, dan Utri rasa Dutian pun siap untuk disajikan
Strategi Pasar
Sebagai permulaan, pemasaran Utri berfokus pada keluarga, kerabat, tetangga dan teman dekat dari kelompok kami sebagai uji coba dan kemudian apabilamenurut mereka layak untuk dipasarkan lebih luas lagi maka, kami perlebar lagi ruang pemasaran dengan menawarkannya di kampus dan sekolah-sekolah umum lainnya.
Aspek Keuangan
Modal Awal :
1. Singkong 2 kg Rp. 2.500/kg = Rp. 5.000
2. Pop Ice Rasa Durian 2 Rp. 1.500/sachet = Rp. 3.000
3. Gula Merah 1/5 = Rp. 3.000
TOTAL = Rp. 11.000
Dengan modal tersebut menghasilkan 25 buah Utri yang siap untuk dipasarkan.
HPP = Total Modal Variabel/Jumlah Produk sekali produksi
Rp. 11.000/25 = 440
Harga Jual = HPP+laba yang diinginkaan
440 + 560 = Rp. 1.000
Harga yang kami tawarkan adalah Rp. 1.000/pcs
Komentar
Posting Komentar