ANALISIS PEMBUATAN SINGKONG GEMBLONG COTOT RASA DURIAN Guna memenuhi tugas kewirausahaan Dosen pengampu : Turjangun

 

Disusun oleh :

Sigit Apriyan  ( 33030190149 )

Mukhammad Rifki Subkhan

 ( 33030190079 )

Muhammad Ihsan Wiranto

 ( 33030190062 )

Nazzuma Ihsanudin Yusuf 

( 33030190090 )



KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan. Adapun yang kami bahas dalam makalah ini adalah mengenai “Analisis Pengolahan Singkong Gemblong Cotot Rasa Durian”, karena materi ini sangatlah penting untuk dipelajari.  

Penulisan makalah ini melibatkan beberapa pihak dan tentunya dalam penyusunannya mengalami beberapa kendala. Meskipun sudah diupayakan dengan sungguh-sungguh, tidak tertutup kemungkinan bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami terima dengan hati terbuka. Akhir kata, semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.  

 

Salatiga, 14 Oktober 2021 

  

Penulis 

 

 


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Semakin berkembang pesatnya perekonomian di Indonesia banyak orang yang tertarik di dalam dunia bisnis yang memiliki prospek kerja yang lebih luwes serta dapat berkembang lebih maju jika ditangani dengan tekun dan teliti. Kewirausahaan pada era ini menjadi salah satu solusi dalam hal perekonomian khususnya pada masa pandemi yang menjadikan orang-orang bekerja Work from Home (WFH). Hal ini menjadikan masyarakat perlu membuat inovasi bisnis kewirausahaan sebagai salah satu solusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.  

Kewirausahaan yang dikembangkan oleh masyarakat terdapat banyak bidang khususnya bidang kuliner yang diminati dari kaum muda hingga tua. Oleh karenanya penulis dalam hal ini juga ingin turut andil dalam mengembangkan kewirausahaan di bidang kuliner yakni gemblong. Jajanan pasar yang sudah tak asing bagi masyarakat Jawa Tengah ini masih eksis di masyarakat. Pada masa kini terdapat banyak inovasi salah satunya adalah dengan mengganti isi gemblong dari gula jawa dengan varian rasa lainnya. Kali ini penulis mencoba membuat inovasi gemblong dengan isi durian dan mencoba memasarkan ke masyarakat. Hal ini dimaksudkan untuk menganalisis eksistensi dan minat masyarakat atas makanan tersebut.  

 

B. Rumusan Masalah 

1. Jelaskan apa itu singkong serta pembudidayaannya? 

2. Bagaimana proses pembudidayaan singkong oleh petani? 

3. Bagaimana proses pembuatan singkong gemblong rasa durian? 

4. Jelaskan teknik penjualan? 

 

C. Tujuan Penulisan 

1. Untuk mengetahui apa itu singkong serta pembudidayaannya. 

2. Untuk mengetahui proses pembudidayaan singkong oleh petani. 

3. Untuk mengerti cara pembuatan singkong gemblong rasa durian. 

4. Untuk mengetahui teknik penjualannya. 

 

BAB II PEMBAHASAN 

A. Singkong dan Pembudidayaannya 

Ketela pohon atau singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Ketela pohon berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Di Indonesia, ketela pohon menjadi makanan bahan pangan pokok setelah beras dan jagung. Manfaat daun ketela pohon sebagai bahan sayuran memiliki protein cukup tinggi, atau untuk keperluan yang lain seperti bahan obat-obatan. Kayunya bisa digunakan sebagai pagar kebun atau di desa-desa sering digunakan sebagai kayu bakar untuk memasak. Dengan perkembangan teknologi, ketela pohon dijadikan bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri pakan. Selain itu digunakan pula pada industri obat-obatan. 

Langkah – Langkah Menanam Singkong 

a) Jenis tanah yang baik adalah tanah darat lempung berpasir, hitam humus sampai kuning berpasir. Tanah pasir, tanah kapur,tanah berbatu, kuning liat dan merah liat kurang cocok untuk budidaya singkong. Tanah rawa dan gambut juga sebaiknya dihindari. Tanaman singkong tidak tahan terhadap rendaman air.  Lahan juga harus bebas naungan. Lahan juga harus bebas dari terpaan angin kencang sepanjang tahun. 

b) Lakukan pengolahan tanah di awal musim penghujan. Tanaman singkong sampai umur 5 bulan rentan terhadap kekeringan. Semprot gulma dengan herbisida sistemik dengan campuran penguat, dengan perbandingan 10:1. Dosis cukup 1 liter campuran herbisida per 220 liter air. Tiga hari kemudian tebarkan 30 (tiga puluh) sampai 50 (lima puluh) ton pupuk kandang atau pupuk kompos yang telah difermentasi atau telah matang. Tabur juga 3-5 ton kapur/dolomit. Tiga hari kemudian lakukan pembajakan tanah dengan traktor pertanian yang besar dengan kedalaman cangkulan minimal 30 cm, diukur dari tanah yang belum dicangkul. Saat pembajakan, petani harus memandori. Lima belas hari kemudian lakukan pembajakan kedua. Akan lebih baik jika dalam waktu lima belas hari itu ada turun hujan. 

c) Sediakan bibit yang baik. Jenis singkong gajahatau singkong borneo, sesuai permintaan pasar. Singkong gajah adalah jenis singkong makan, sedangkan singkong borneo adalah jenis singkong racun, untuk pembuatan tepung tapioka. Sebagian petani menyebut singkong borneo sebagai singkong gajah putih, atau singkong kalimantan. Bibit yang baik itu tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Posisinya ada di 30 cm di atas titik tumbuh tunas dan 30 cm di bawah tangkai daun yang masih lengket saat singkong di panen. Diameter antara 1-2 inch. Panjang stek sekitar 25 cm. Mata tunasnya rapat, 7-10 mata tunas perstek. Bibit masih segar ditandai dengan kulit dalam yang masih hijau dan keluar getah jika kulit dikelupas. Ikatkan kedua ujungnya pada sebatang kayu yang kuat, diameter 3 cm, panjang 50 cm, runcingkan ujungnya.  Gunakan tali ini sebagai alat pengatur jarak titik tanam. Jarak tanam 1 x 1,5 meter. Lorongan jarak yang 1,5 meter itu membujur Timur-Barat. Tanamkan stek sepertiganya. Tegak lurus, jangan miring-miring. Bekas keratan kulit stek harus terbenam semua. Penanaman harus dilakukan saat musim hujan sudah masuk. Selesai tanam, langsung dipupuk dengan NPK Phonska 100 gr/batang. Pupuk ditabur keliling stek jarak 5 cm sampai 20 cm. Pemupukan dilakukan sore hari di atas jam 16.00. 

d) Umur 1 bulan, lakukan penunasan. Buang tunas yang kecil/jelek, tinggalkan tunas yang sehat dan bagus. Utamakan memelihara tunas yang tumbuh di sebelah atas. Sisakan 2 tunas jika tujuan penanaman adalah untuk perbanyakan bibit dan produksi. Sisakan 1 tunas jika tujuan hanya untuk produksi. Lakukan pemupukan kedua yang jumlah 

dan caranya sama seperti pemupukan pertama. Hanya saja jarak tebar diperlebar hingga 30 cm dari titik tanam. Aplikasi pupuk cair yang disemprotkan akan cukup membantu. Bisa memakai Gandasil A atau jenis lain. Kandungan hara mikronya akan menambah tinggi produksi. Dosis dan waktu aplikasi bisa dilihat di brosur produk masing-masing. 

e) Umur 3 bulan lakukan pemupukan ketiga. Sama seperti pemupukan kedua, hanya saja jarak tebar diperlebar hingga 40 cm dari titik tanam. Selesai memupuk lakukan pendangiran dan pembumbunan. Tinggi pembumbunan hingga stek menjadi terbenam setengahnya atau sekitar 12-13 cm. Jika sejarah tanah pernah terserang jamur upas, maka aplikasikan dolomit kembali 3 ton perhektar.  

f) Umur 5 bulan lakukan pemupukan keempat dengan ZA 50 gram per batang. Jika ada serangan kutu kebul atau kutu putih, semprot dengan insektisida Decis atau Matador atau jenis lain yang berspektrum luas. 

g) Sepuluh hari sebelum panen, potong batang singkong setinggi 30 cm. Simpan batang singkong di tempat yang teduh 100%, untuk dijual dan penanaman berikutnya. Perlakuan ini dipercaya meningkatkan bobot singkong hingga 8 persen. 

h) Pemanenan dilakukan pada umur 11 bulan sesudah tanam. Pengolahan tanah kembali dianggap makan waktu satu bulan, hingga musim tanam akan tetap sama sepanjang tahun.  

 

B. Proses Pembudidayaan Singkong oleh Petani 

Pada praktik wawancara yang dilakukan kepada petani singkong secara langsung dalam hal ini pak Muhsin, kami mendapatkan banyak informasi mengenai pembudidayaan singkong yang dilakukan oleh beliau. Tentang kurun waktu, proses, dan pemilihan bahan yang dibutuhkan oleh pak Muhsin untuk membudidayakan singkong hingga masa panennya dijelaskan secara rinci dan menyeluruh. 

Mengenai cara penanaman singkong pak Muhsin sendiri memilih bibit mana yang layak untuk di tanam lalu setelah di pilih oleh pak Muhsin sendiri dipotong sesuai ukuran yang ditentukan dan ditancapkan ke tanah. Mengenai perawat yang dilakukan pak Muhsin agar tumbuh subur dan mendapatkan hasil yang optimal maka tempatnya perlu dibersihkan dari rumput liar. Terkadang juga perlu diberikan pupuk mengikuti kebutuhan, untuk kurun waktu yang ditentukan oleh pak Muhsin sendiri adalah sekitar 8-12 bulan namun, jika lebih maka hasil singkong akan kurang optimal bahkan akan berkualitas buruk.  

 Pak Muhsin memulai budidaya ini dari masa belia karena beliau sejak kecil telah diajari cara bertani oleh orang tuanya hingga menjadi hobi. Pak Muhsin memulai budidaya ini dari sejak SD kelas 6 dan bertahan hingga saat ini berusia 43 tahun. Untuk keluh kesah yang dirasakan oleh pak Muhsin sebagai petani singkong ini adalah tentang harga yang tidak menentu. Terkadang anjlok turun di angka 1000 rupiah per kilo. Hal ini menjadikan para petani singkong khususnya pak Muhsin merugi. Pak Muhsin juga berharap ke depannya harga singkong bisa stabil serta terdapat sumbangsih dari pihak terkait untuk memfasilitasi proses pendistribusian. 

Mengenai harga jual singkong pak Muhsin mengatakan bahwa harga pasar akhir-akhir ini stabil pada kisaran 2000-3000 an dan untuk pendistribusiannya biasanya pak Muhsin menjual kepada pengepul atau pabrik-pabrik yang membutuhkan pasokan singkong. 

 

C. Proses Pengolahan Singkong Gemblong Rasa Durian 

Sebelum kepada pengolahan singkong gemblong perlu diketahui beberapa alat dan bahan untuk membuat singkong gemblong ini yaitu: 

1. Alat 

a) Pisau 

b) Plastik mika 

c) Alu 

d) Kompor gas 

e) Panci  

f) Nampan 

g) Ember 

h) Staples  

2. Bahan  

a) Singkong 

b) Gula pasir 

c) Vanili 

d) Daun pandan 

e) Buah durian 

f) Garam 

g) Air bersih 

3. Proses pembuatan singkong gemblong rasa durian 

a) Pertama, kupas singkong lalu cuci hingga bersih 

b) Siapkan air bersih setengah panci lalu panaskan 

c) Masukan singkong lalu tunggu selama satu jam 

d) Angkat singkong dari panci  

e) Tumbuk singkong selagi hangat  

f) Campurkan gula pasir secukupnya  

g) Haluskan singkong yang sudah dicampur gula  

h) Lalu singkong yang sudah halus di cetak bulat-bulat 

i) Masukan didalamnya durian secukupnya 

j) Goreng selama 5 menit  

k) Pengemasan  

 

D. Teknik Penjualan 

Harga bahan-bahan dan alat-alat dalam pembuatan singkong cotot rasa durian : 

Barang Jumlah Harga 

Singkong 5kg 15.000 

Gula pasir 1,5kg 20.000 

Vanili 4 bles 2.000 

Buah durian 1 Buah 50.000 

Mika plastik 2 pak 10.000 

 

Total modal keseluruhan yaitu 97.000 rupiah, dari 5kg singkong tersebut  diolah dan dikemas menjadi 30 bungkus singkong cotot rasa durian, perbungkusnya kami jual dengan harga  5.000 rupiah dengan teknik penjualannya sebagian di titipkan kewarung dan sebagian lagi kami pasarkan lewat media sosial dan secara langsung. Dari hasil penjualan singkong cotot rasa durian yang kami produksi sendiri menghasilkan keuntungan sekitar 53.000 rupiah. 

 


BAB III PENUTUP

  A. Kesimpulan  

Dari hasil wawancara kami kepada petani singkong secara langsung dapat disimpulkan bahwa cara penanaman singkong harus memilih bibit  yang layak untuk di tanam lalu dipotong sesuai ukuran yang ditentukan dan ditancapkan ke tanah. Mengenai perawat agar tanaman singkong bisa tumbuh subur dan mendapatkan hasil yang optimal maka tempatnya perlu dibersihkan dulu dari rumput liar. Terkadang juga perlu diberikan pupuk mengikuti kebutuhan, untuk kurun waktu dalam pembudidayaan singkong adalah sekitar 8-12 bulan namun, jika lebih maka hasil singkong akan kurang optimal bahkan akan berkualitas buruk. Mengenai harga jual singkong, harga pasar akhir-akhir ini stabil pada kisaran 2000-3000 an dan untuk pendistribusiannya biasanya dijual kepada pengepul atau pabrik-pabrik yang membutuhkan pasokan singkong. 

Dari proses pembuatan serta penjualan singkong cotot rasa durian, memerlukan modal keseluruhan yaitu 97.000 rupiah, dari 5kg singkong tersebut  diolah dan dikemas menjadi 30 bungkus singkong cotot rasa durian, perbungkusnya di jual dengan harga kisaran 5.000-7.000 rupiah dengan teknik penjualannya sebagian di titipkan kewarung dan sebagian lagi di pasarkan secara langsung dan ada juga yang melalui media sosial. Dari hasil penjualan singkong cotot rasa durian yang di produksi sendiri menghasilkan keuntungan sekitar 53.000 rupiah. 

B. Saran 

Semoga kedepannya harga singkong bisa stabil serta bisa memajukan dan menyebarluaskan peluang dalam pembudidayaan singkong dalam dunia kewirausahaan. 

 

   

DAFTAR PUSTAKA 

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/88807/BUDIDAYA-

TANAMAN-SINGKONG/ 

Wawancara secara langsung dengan petani singkong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Proposal Gabin Fla Tape Durian

Makalah Proposal Usaha Tela-tela Singkong

MAKALAH PROPOSAL USAHA “GETHUK LINDRI RASA DURIAN SAKTI MAS”